Selasa, 10 Mei 2011

PROPOSAL PENGAJUAN SKRIPSI

PROPOSAL PENGAJUAN SKRIPSI












PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SISTEM PENGAJUAN DAN PERSETUJUAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT BUSON JANSURYA , PAL.


Disusun Oleh :

Nama : Novita Ramadhan
NPM : 20207800
Kelas : 4EB07
Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Akuntansi



UNIVERSITAS GUNADARMA
2010 / 2011
Hal : Pengajuan Proposal Skripsi


Kepada
Yth. Dr. Rr. Dharma Tintri E. R., SE., AK., MBA.
Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma
Di Tempat



Dengan Hormat,

Dengan ini saya :

Nama : Novita Ramadhan
NPM : 20207800
Kelas : 4EB07
Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Akuntansi
IPK : 3,15

bermaksud mengajukan proposal penulisan skripsi.

Saya menyatakan bersedia dan sanggup menyelesaikan skripsi saya sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pihak Universitas Gunadarma apabila proposal penulisan skripsi saya ini disetujui.
Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan proposal penulisan skripsi yang berjudul :
”PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SISTEM PENGAJUAN DAN PERSETUJUAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT BUSON JANSURYA , PAL”.
Demikian surat pengajuan proposal skripsi ini saya buat. Atas perhatian dan kebijaksanaan Ibu, saya ucapkan terima kasih.









a. Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia usaha menjadi bertambah ketat. Banyak badan usaha yang membangun usaha kecil menengah yang memerlukan modal, atau industri kecil yang sedang berkembang memerlukan modal tambahan untuk memepertahankan kelangsungan usahanya ditengah persaingan perekonomian yang semakin marak. Hal ini berkaitan dengan salah satu tujuan yang penting dan harus diusahakan oleh semua jenis usaha yaitu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka waktu yang lama (going concern), kegiatan usaha pun kadang kala mengalami keadaan pasang surut seiring dengan terpaan persaingan
Untuk mendapatkan modal tambahan banyak cara yang bisa dilakukan oleh badan usaha, misalnya mengajukan pinjaman kredit kepada bank atau lembaga keuangan lainnya. Perbankan merupakan salah satu unsur pengembangan perekonomian juga sebagai lembaga yang berkewajiban turut serta memperlancar arus kegiatan dibidang ekonomi dan moneter. Bank juga mempunyai tujuan sama dengan perusahaan lainnya yaitu memperoleh keuntungan yang sebagian besar diperoleh dari aktivitas kredit. Perkreditan yang merupakan kegiatan pokok perbankan, merupakan sarana penyaluran dana bank yang ditanamkan oleh pihak ketiga dengan persetujuan tertentu dalam bentuk besarnya pinjaman pokok yang diberikan, tingkan bunga pertahun dan jangka waktu pelunasannya.
Penggunaan kredit tidak selalu seperti yang diharapkan, terbatasnya dana yang tersedia dibanding dengan jumlah permintaan kredit merupakan masalah yang dihadapi perbankan dewasa ini. Hal ini tentu saja akan mengakibatkan kerugian bagi bank. Oleh karena itu manajer bank harus mengadakan seleksi terhadap permohonan kredit. Hal-hal tersebut dapat dihindari sistem informasi akuntansi yang memadai dalam pemberian kredit diharapkan dapat menjamin bahwa dalam pelaksanaan pemberian kredit dapat terkendali dan mampu mencegah terjadinya kesalahan yang dapat merugikan bank dan dapat mencegah terjadinya pemberian kredit yang tidak sehat. Bank juga memerlukan adanya suatu pengendalian guna tercapainya tujuan perusahaan secara menyeluruh. Pengendalian ini bersifat preventif dan pengendalian represif. Untuk mencapai tujuan tersebut bank memerlukan sistem informasi yang baik sehingga kredit tersebut tidak bermasalah.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: ”Penerapan Sistem informasi Akuntansi pada Sistem Pengajuan dan Persetujuan Kredit pada PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT Buson Jansurya , Pal”

b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka penulis mencoba menyimpulkan rumusan masalah yang dapat mengarahkan penyelesaian penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana proses pengajuan dan persetujuan kredit pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Buson Jansurya ?
2. Bagaimana sistem dan penerapan akuntansi pada pengajuan dan persetujuan kredit pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Buson Jansurya ?

c. Batasan Masalah
Guna membatasi luasnya penjabaran dan pembahasan, dikarenakan luasnya ruang lingkup bahasan tentang penerapan sistem informasi akuntansi dan persetujuan kredit ini, maka penulis membatasi masalah pada peranan sistem informasi akuntansi pada sistem pengajuan dan persetujuan kredti pada Bank Buson Jansurya PT.Bank Perkreditan Rakyat cabang pal.

d. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi pada sistem pengajuan dan persetujuan kredit pada Bank Perkreditan Rakyat.
2. Penulis berharap agar penulisan ini dapat menambah pengetahuan tentang penerapan sistem informasi akuntansi pada sistem pengajuan dan persetujuan kredit pada Bank Perkreditan Rakyat.
e. Metodelogi Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif yang menggambarkan penerapan sistem informasi akuntansi pada sistem keputusan pemberian kredit usaha kecil dan menengah . Objek penelitian adalah pada Bank Perkreditan Rakyat Buson Jansurya , Pal
Didalam melakukan penelitian ini, penulis berusaha mendapatkan data yang dapat mendukung tercapainya penelitian ini yang sesuai dengan materi yang akan dibahas. Agar mendapatkan data yang dibutuhkan dengan lengkap, di dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut :
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
berupa data primer yaitu, melalui observasi langsung ke lapangan dengan dengan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang berkompeten ataupun memperoleh langsung data-data relevan yang ada di perusahaan.
2. Studi Pustaka (Library Study)
Yaitu dengan cara mencari referensi dari buku-buku serta literature yang berhubungan dengan pembahasan masalah dan digunakan sebagai landasan teori.

f. Tinjauan Pustaka

Definisi Bank

Menurut undang undang pokok perbankan nomor 14 tahun 1967, didefinisikan sebagai lembaga keungan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Istilah bank berasal dari bahasa itali, banca yang berarti meja yang dipergunakan untuk para penukar uang dipasar. Pada dasarnya bank merupakan tempat penitipan atau penyimpanan uang, pemberi atau penyalur kredit dan juga perantara didalam lalu lintas pembayaran.
Berdasarkan SK menteri keuangan RI nomor 792 tahun 1990, pengertian bank adalah “bank merupakan suatu badan yang kegiatannya dibidang keuangan melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan”.

Pada standar akuntansi keuangan nomor 31(1999:31.1), bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antar pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yang membutuhkan yang memerlukan dana serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.
Dari beberapa definisi tentang bank, diatas dapat disimpulkan, bahwa bank adalah suatu lembaga keuangan yang berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat sehingga dapat menyalurkan dana tersebut kepada pihak yang lebih membutuhkan dengan ketentuan dan aturan yang berlaku, serta sebagai tempat penyimpanan uang yang dirasa aman, dan juga sebagai perantara didalam lalu lintas pembayaran dan keuangan.

Pengertian Bank Prekreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat, adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersa¬makan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha Bank Perkreditan Rakyat. Status Bank Perkreditan Rakyat diberikan kepada Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Pitih Nagari (LPN), Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD), dan/atau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dengan memenuhi persyaratan tatacara yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Definisi Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa yunani (credere) yang berarti kepercayaan (truth atau faith). Oleh karena itu dasar dari kredit ialah kepercayaan. Kredit atau pembiayan dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya dapat diukur dengan uang, misalnya bank mempunyai kredit untuk pembelian rumah atau mobil. Kemudian dengan adanya kesepakatan dengan bank (kreditur) dengan nasabah (debitur), dengan perjanjian yang telah dibuat mencakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu dan bunga yang ditetapkan bersama.

Fungsi Kredit
1. Meningkatnya daya guna uang.
2. Meningkatnya peredran dan lalu lintas uang.
3. Meningkakan daya guna dan peredaran barang.
4. Sebagai salah satu alat stabilitasi ekonomi.
5. Meningkatkan kegairahan berusaha.
6. Meningkatkan pemerataan pendapatan.
7. Meningkatkan hubungan internasional.

Unsur-unsur Kredit
Kredit yang diberikan oleh suatu lembaga kredit didasarkan atas kepercayaan, sehingga dengan demikian pemberian kredit merupakan pemberian kepercayaan. Dapat disimpulkan unsur yang terdapat dalam kredit adalah:
1. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikan dalam bentuk uang, barang atau jasa, akan diterima kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
2. Tenggang Waktu, yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang.
3. Degree of risk, yaitu resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. Semakin panjang waktu kerdit maka semakin besar juga resikonya
4. Prestesi, atau objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang tapi juga berbentuk barang atau jasa, namum pada kehidupan ekonomi sekarang ini lebih banyak uang yang sering dipergunakan.
Prinsip-prnsip Pemberian Kredit
Prinsip pemberian kredit dengan analisis dengan 6C kredit dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Character, adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon debitur. Tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit akan benar-benar dapat dipercaya.
b. Capacity (Capability), untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis, serta kemampuannya mencari laba. Sehingga pada akhirnya akan terlihat kemampuan dalam mengembalikan kredit yang disalurkan.
c. Capital, adalah cara untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank.
d. Colleteral, merupakan jaminan yang diberikan calon naabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi kredit yang diberikan dan diteliti keabsahannya sebagai pelindung bank dari resiko kerugian.
e. Condition, dalam menilai kredit hendaknya juga melihat kondisi keadaan ekonomi sekarang dan untuk dimasa depan sesuai sektor masing-masing.
f. Cash flow, dalam menilai kredit dilihat juga apakah kondisi keuangan debitur memadai untuk dapat melakukan angsuran sebagai tanggung jawab untuk menulasi kredit yang dipinjam.
Penilaian dengan 7P adalah sebagai berikut :
a Personality, yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup, sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah. Personality hampir sama dengan character pada 6C.
b Party, yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Karena pemberian kredit untuk pengusaha modal besar dengan pengusaha modal kecil sangat berbeda.
c Purpose, yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kerdit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.
d Prospect, yaitu unuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak, karena akan mempengaruhi tingkat kerugian nasabah itu sendri maupun bank.
e Payment, merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang diambil atau dari sumber mana saja dan untuk mengembalikan kerdit yang diperolehnya, karena semakin banyak sumber penghasilan debitur maka semakin baik.
f Profitability, untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba, dapat diukur dari periode ke peride apa tetap sama atau akan meningkat.
g Pretection, tujuannya adala bagaiman mendapat kredit yang dikucurkan oleh bank namun malalui suatu perlindungan yang dapat berupa jaminan barang atau jaminan asuransi.
Prisip 3R, yaitu :
a Returns, yaitu kemampuan keberhasilan dari kredit yang diberikan.
b Repayment, yaitu kemampuan mengembalikan kreidt.
c Risk, yaitu kemampuan peminjam dalam menanggung resiko ketidakmampuan mengembalikan kreditnya.

Jenis-jenis Kredit
1. Dari segi tujuan pengguanannya maka jenis kredit dapat digolongkan menjadi sebagai berikut :
a. Kredit konsumtif, yaitu kredit yang diberikan oleh bank pemerintah atau bank swasta kepada perorangan untuk membiayai keperluan konsumsi sehari-hari.
b. Kredit produktif, yaitu kredit yang diberikan untuk pembiayaan modal tetap yaitu peralatan produksi, gedung dan mesin-mesin atau untuk membiayai rehabilitasi dan ekspansi
c. Perpaduan antar kredit konsumtif dan kredit produktif (semi konsumtif dan semi produktif)
1. Dari segi besar kecinya aktivitas perputaran usaha yaitu melihat dinamika, sektor yang digeluti, aset yang dimiliki. Maka jenis kreidt dikelompokan menjadi :
a. Kredit kecil, yaitu kredit yang deberikan kepada pengusaha yang digolongkan sebagai pengusaha kecil.
b. Kredit menengah, yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang asetnya lebih besar dari pengusaha kecil.
c. Kredit besar, yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang asetnya lebih besar dari pengusaha menengah.
2. Dari segi waktunya, kredit dikelompokan menjadi :
a. Kredit jangka pendek (short term loan), yaitu kredit yang berjangaka waktu maksimum 1 tahun. Bentuknya dapat berupa kredit koran, kredit penjualan, kredit pembeli, kreidt wesel.
b. Kredit jangka menengah (medium term loan), yaitu kredit yang berjangka waktu antara 1 tahun sampai 3 tahun.
c. Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun.

Pelaksanaan Sistem Informai Akuntansi dalam Pemberian Kredit
Sistem informasi akuntansi dikatakan memadai jika didalamnya terkandung hal-hal sebagai berikut
1) Dipenuhinya karakteristik sistem informasi akuntansi, diantaranya :
a) usefullness
b) economy
c) reability
d) cusrumer service
e) capacity
f) simplicity
g) flexibility

2) Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi yang ada, diantaranya :
a) sumber daya manusia
b) alat-alat yang digunakan seperti: formulir, catatan, laporan, komputer

Pelaksanaan Prosedur Pemberian Kredit pada PT.BPR Buson Jansurya
1) Tahap Pemohonan Kredit
a) Pembukaan Rekening
b) Pengisian Formulir Aplikasi Kredit
2) Tahap Penyidikan dan Analisis Kredit
a) Wawancara dengan calon debitur
b) Pengumpulan data intern dan ekstern
c) Penyidikan atas kebenaran dan kewajiban hal-hal mengenai calon nasabah
d) Analisis kelayakan kredit baik kualitatif maupun kuantitatif serta menggunakan prinsip 5C
3) Tahap Keputusan atas Permohonan Kredit
a) Persetujuan komite kredit dilakukan sesuai dengan batas maksimum pemberian kredit (BMPK)
b) Untuk kredit umum persetujuan komite kredit diberikan memorandum credit commitee (MCC), tanpa perlu dibuat surat prisnsip perstujuan kredit (SPPK)
c) Jika kredit disetujui, maka staff kredit dapat mnyampaikan kondisi fasilitas tersebut pada calon debitur
d) Jika kredit tidak disetujui, maka staff kredit membuat surat pemberitahuan penolakan pada calon debitur
4) Tahap Pencairan Fasilitas Kredit, perincian pembayaran pinjaman didistribusikan
a) rangkap pertama untuk arsip pada master file
b) rangkap kedua untuk bukti transaksi bagian atau unit administrasi kredit
c) rangkap ketiga untuk file atas nama nasabah sebagai bukti perincian pembayaran pinjaman yang diterima di bagian pembukuan.
5) Tahap Pelunasan Fasilitas Kredit
Dalam prosedur ini bank melakukan semua perhitungan atas kewajiban debitur sampai tanggal penyelesaian kredit.




Beberapa contoh simbol dalam pembuatan bagan aliran dokumen

Dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, yang merupakan formulir yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Nama dokumen dicantumkan ditengah simbol.

Catatan. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen atau formulir.

Penghubung pada halaman yang sama (on page connector).

Penghubung pada halaman yang berbeda (off page connector).

Kegiatan manual. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual. Uaraian singkat kegiatan manual dicantumkan di dalam simbol.

Arsip sementara. Simbol ini digunakan untuk menunjukkan tempat penyimpanan dokumen. Arsip sementara adalah tempat penyimpanan dokumen yang dokumennya akan diambil kembali dari arsip tersebut di masa yang akan datang untuk pengolahan lebih lanjut terhadap dokumen tersebut. Digunakan simbol :
A = menurut abjad
N = menurut nomor urut
T = menurut kronologis, menurut tanggal

Arsip permanen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan arsip permanen yang merupakan tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntansi yang bersangkutan.

On line computer process. Simbol ini menggambarrkan pengolahan data dengan komputer secara on-line.

Mulai/berakhir (terminal). Simbol ini digunakan untuk menggambarkan awal dan akhir sebuah sistem akuntansi.

Masuk / keluar dari satu sistem ke sistem lain.

6 komentar: